Dalam jenis penyakit ini jantung lemah dan tidak sempurna kerjanya karena terlalu capek. Bukanlah kegiatan jasmani yang merusak jantung, tetapi karena jantung itu kerja lembur untuk mempertahankan tekanan darah tinggi. Dalam kata lain, penyakit jantung karena tekanan darah tinggi itulah komplikasi tekanan darah tinggi. Sebab itu jelaslah sudah, bahwa' cara mencegah penyakit ini ialah mencegah tekanan darah tinggi,Baca Juga penanganan demam berdarah dengue
Akibat darah tinggi yang terdapat terutama pada orang muda ialah otot jantung yang semakin membesar dan semakin kuat, istimewa pada dinding serambi kiri bawah. Kalau pertambahan ini sekedar mengimbangi tekanan darah tinggi, tidak akan timbul gejala penyakit jantung. Namun setelah bertahun-tahun berlangsung, tekanan semakin tinggi, dan otot jantung yang semakin tua itu tidak sanggup lagi menanggung beban berat dengan baik, dan otot jantung itu mungkin jadi lumpuh. Tekanan darah tinggi boleh juga merusak katup'katup, istimewa katup serambi kanan atas, sehingga semakin sulit mempertahankan peredaran darah yang normal.
Kematian karena penyakit jantung seperti ini tidaklah disebabkan serangan jantung, tetapi perkembangan "dekompensasi" atau pemogokan otot jantung.
Jantung Mogok
Jikalau jantung yang sudah sakit tiba-tiba dipaksa bekerja di luar kesanggupannya, dia akan membengkak karena penuh dengan darah, tetapi tidak sanggup memompakan darah ini melalui pembuluh nadi. Keadaan ini sangat parah. Serambi kirilah yang terkena cidera; penderita akan mendapat cyanosis (kulit membiru), lemah, sesak nafas dan batuk dengan banyak dahak. Kalau serambi kanan yang kena maka ulu hati akan terasa nyeri, hati akan berdenyut-denyut, begitu juga pembuluh balik utama, dan gejala-gejala yang lain yang melibatkan usus buntu dan kantong empedu.
Sementara jantung mau mogok, gejala penyakit jantung yang sebenarnya akan menyatakan dirinya. Mungkin pada mulanya itu tidak. berhubungan dengan jantung. Sedikit bergerak lalu nafas sesak, itulah gejala permulaan. Rasa susah dan rasa terlalu kenyang sehabis makan itulah gejala umum.
Akibat darah tinggi yang terdapat terutama pada orang muda ialah otot jantung yang semakin membesar dan semakin kuat, istimewa pada dinding serambi kiri bawah. Kalau pertambahan ini sekedar mengimbangi tekanan darah tinggi, tidak akan timbul gejala penyakit jantung. Namun setelah bertahun-tahun berlangsung, tekanan semakin tinggi, dan otot jantung yang semakin tua itu tidak sanggup lagi menanggung beban berat dengan baik, dan otot jantung itu mungkin jadi lumpuh. Tekanan darah tinggi boleh juga merusak katup'katup, istimewa katup serambi kanan atas, sehingga semakin sulit mempertahankan peredaran darah yang normal.
Kematian karena penyakit jantung seperti ini tidaklah disebabkan serangan jantung, tetapi perkembangan "dekompensasi" atau pemogokan otot jantung.
Jantung Mogok
Jikalau jantung yang sudah sakit tiba-tiba dipaksa bekerja di luar kesanggupannya, dia akan membengkak karena penuh dengan darah, tetapi tidak sanggup memompakan darah ini melalui pembuluh nadi. Keadaan ini sangat parah. Serambi kirilah yang terkena cidera; penderita akan mendapat cyanosis (kulit membiru), lemah, sesak nafas dan batuk dengan banyak dahak. Kalau serambi kanan yang kena maka ulu hati akan terasa nyeri, hati akan berdenyut-denyut, begitu juga pembuluh balik utama, dan gejala-gejala yang lain yang melibatkan usus buntu dan kantong empedu.
Sementara jantung mau mogok, gejala penyakit jantung yang sebenarnya akan menyatakan dirinya. Mungkin pada mulanya itu tidak. berhubungan dengan jantung. Sedikit bergerak lalu nafas sesak, itulah gejala permulaan. Rasa susah dan rasa terlalu kenyang sehabis makan itulah gejala umum.